SMP Negeri 1 Slawi Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Kostum Cantik

25/08/2023 BeritaSATUAN PENDIDIKAN

Kepala SMPN 1 Slawi memberi support pada siswa didiknya di ajang panen karya P5.

SLAWI – Bentuk kepedulian terhadap permasalahan sampah di Kabupaten Tegal, dilakukan warga SMPN 1 Slawi melalui program yang mendukung pengurangan sampah terutama sampah yang sulit terurai. Selaras dengan hal ini, melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertema ‘Gaya Hidup Berkelanjutan’, siswa-siswi SMPN 1 Slawi didorong untuk memiliki kesadaran dalam memanfaatkan sampah plastik agar bisa menjadi kerajinan yang memiliki nilai estetik dan nilai ekonomis setelah diolah kembali.

Kepala SMPN 1 Slawi, Mujiarti, M.Pd menyatakan panen hasil karya P5 kali ini menjadi media kepedulian siswa didiknya  terhadap keberlangsungan sampah-sampah yang menggunung dan tidak dapat dengan mudah terurai. “Jangan sampai karena kelalaian kita hari ini, akan berdampak buruk kepada lingkungan 10 sampai 20 tahun yang akan datang. Kebiasaan membuang sampah tanpa dipilah organik dan nonorganiknya akan sangat berpengaruh pada pencemaran lingkungan. Mari kita lihar dari sisi lain, sampah organik bisa diolah menjadi ecoenzym dan sampah nonorganik bisa kita ubah menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomis kembali,” ujarnya Kamis (24/8) kemarin.

Dari limbah sampah plastik tersebut, lahirlah kostum karnival yang dibuat siswa SMPN 1 Slawi secara berkelompok selama kurang lebih 2 minggu sampai menjadi satu stel kostum yang unik dan menarik. “Bahan yang digunakan diantaranya yaitu plastik kresek bekas, botol minum bekas, koran bekas, styrofoam bekas, sisa paralon bekas, dan lainnya. Berkat pengarahan dari wali kelas dan pembimbing P5 tercipta kostum karnival yang eco-friendly,” jelasnya.

Terpisah  koordinator P5 kelas VIII, Ulta Luthviana, S.Pd   mengaku bahwa dengan adanya kesadaran akan bahaya sampah plastik yang semakin banyak setiap harinya, siswa kelak akan menjadi pribadi yang lebih kritis tentang hal yang berkaitan dengan hal ini. “Mereka harus bisa menjadi agent perubahan di lingkungan masing-masing supaya kesadaran 3R bisa dipraktikan dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan lebih jauh lagi,” ungkapnya.

Menurutnya kegiatan ini  bertujuan agar siswa terlibat secara langsung dalam proses 3R (Reduce, Recycle, and Reuse) sehingga memiliki pengalaman yang mampu mengubah pola pikir dan gaya hidup agar lebih memerhatikan alam dan sekitarnya, terutama dalam menyikapi permasalahan sampah yang masih menjadi momok menakutkan bagi warga Indonesia. Selanjutnya, Kostum Karnival yang berjumlah 35 ini akan mengikuti karnaval Kabupaten Tegal Sabtu esok dengan mengemban tema SMPN 1 Slawi goes to Asean Eco School. (Her)