Serapan Anggaran Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Capai 91,43 Persen, Fisik Tembus 99,70 Persen

13/01/2023 Berita

Kepala Dinas Dikbud Akhmad Was’ari S.Pd., MM di dampingi Sekretaris Dinas
Winarto, S.E., MM menjelaskan serapan anggaran tahun 2022 di ruang kerjanya.

SLAWI – Upaya memaksimalkan anggaran yang di terima selama tahun 2022  berhasil di wujudkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal. Capaian serapan anggaran hingga akhir tahun mencapai 99,70 persen untuk fisik  dan 91,43 untuk keuangan. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal  Akhmad Was’ari S.Pd., MM di dampingi Sekretaris Dinas Winarto S.E., MM  menyatakan, dari anggaran yang di danai APBD II tahun 2022 di maksimalkan untuk mendukung kegiatan di sembilan program yang ada.

“Anggaran yang kami dapat di tahun 2022 total sebesar Rp 964.945.520.064 Hingga akhir tahun, anggaran  yang sudah mampu terserap untuk mendukung kegiatan di sembilan program yang ada mencapai  Rp 881.446.716.611 atau setara dengan 91,43 persen untuk sisi keuangan dan fisik  mencapai  99,70 persen,” ujarnya, Rabu (11/1).

Kesembilan program tersebut di antaranya penunjang urusan pemerintah daerah, pengelolaan pendidikan, pengembangan kurikulum, pendidikan dan tenaga kependidikan, pengembangan kebudayaan, pengembangan kesenian tradisional, pembinaan sejarah, pelestarian dan pengelolaan cagar budaya, dan pengelolaan permuseuman.

Untuk  program penunjang  urusan pemerintah daerah terserap  91,15  persen di sisi keuangan dan fisik sebesar 99,96 persen. Pengelolaan pendidikan  untuk keuangan terserap 90, 90 persen dan fisik 93,31 persen. 

“Di program pengembangan kurikulum untuk keuangan terserap 88,18 persen di fisik terserap 100 persen,” cetusnya.

Sementara di program pendidikan dan tenaga kependidikan untuk keuangan terserap  100 persen dan fisik terserap  96,00 persen. Pengembangan kebudayaan untuk keuangan terserap 180 persen dan fisik 100 persen. Pengembangan kesenian tradisional  terserap keuangan 94 persen dan fisik 100 persen. 

“Di program  pembinaan sejarah mampu terserap keuangan 283 persen. Pelestarian pengelolaan cagar budaya untuk keuangan terserap 187 persen fisik 100 persen. Permuseuman terserap keuangan 91, 12 persen dan fisik 100 persen,” ungkapnya. ( her/gun)