Perkuat Capaian Peningkatan Mutu Sekolah Penggerak, Dikbud Kabupaten Tegal Gelar Project Management Office

09/06/2023 Berita

Plt Kepala Dinas Dikbud menyampaikan informasi sekolah penggerak angkatan II di Aula setempat

SLAWI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal memperkuat capaian peningkatan mutu Sekolah Penggerak melalui Project  Management Office (PMO) bulan Juni 2023 di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal. 

Dalam kegiatan ini turut diundang sekolah penggerak Angkatan II yang terdiri dari 11 TK, 34 SD, dan 7 SMP di Kabupaten Tegal. 

Selain dari sekolah penggerak, Dinas Dikbud juga mengundang stakeholder pendidikan diantaranya perwakilan dari BBPMP Jawa Tengah, BBGP Jawa Tengah, Captain dan partner belajar.id dan juga dari Tanoto Foundation.

Plt Kepala  Dinas Dikbud  Fakihurrokhim, S.Sos., MM  menyampaikan pentingnya peran dari Sekolah Penggerak yang didaulat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi sebagai percontohan dan penggerak perubahan dalam reformasi pendidikan.

“Perubahan tersebut khususnya dalam penerapan implementasi kurikulum merdeka yang merupakan program utama peningkatan kualitas pendidikan saat ini. Fakih berpesan segera bergerak lakukan perubahan,” ujarnya Jumat  9 Juni 2023.

Fakih sempat mengutip salah satu syair dari Muhammad Iqbal. “Tuhan menciptakanmu dari sekumpulan rahasia-rahasia langit, Dia memberimu kuasa untuk bergerak. Apa gunanya keluhuran jika tak dapat bergerak? Padahal hidup berasal dari gerak-Nya yang kekal. Sebab geraklah yang menciptakan segala peristiwa,” ungkapnya. Fakih juga berpesan bahwa setiap orang dan pendidik harus bergerak. Apalagi telah didaulat menjadi bagian dari sekolah penggerak. 

Pihaknya juga menegaskan bahwa  setiap ada Project Management Office (PMO) harus ada program yang jelas sebagai keluaran.

“Jadi setiap kegiatan di Dikbud sekarang harus jelas mulai dari apa inputnya, prosesnya, outputnya, outcome dan kalau bisa sudah dihitung benefit yang didapatkan,” ujarnya.

Terpisah Kepala Bidang Pembinaan SD dan juga ketua Satgas PMM dan PMO  Satiyo, S.Pd., MM menjelaskan bahwa sekolah penggerak dilakukan terintegrasi dengan ekosistem dan Intervensi dilakukan secara holistik, mulai dari SDM sekolah, pembelajaran, perencanaan, digitalisasi, dan pendampingan Pemerintah Daerah. 

Selanjutnya pendampingan dilakukan selama 3 tahun ajaran dan sekolah melanjutkan upaya transformasi secara mandiri.

“Kepala sekolah penggerak telah terpilih dan beruntung karena telah mendapatkan 5 tahap intervensi, baik melalui pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan sumber daya manusia di sekolah, pembelajaran dengan paragidma baru, perencanaan berbasis data, dan digitalisasi Sekolah. Oleh karena itu, saya minta semua sekolah focus pada jadi percontohan capaian IKM. Baik dalam capaian pemanfaatan PMM, pemanfataan rapor pendidikan dan juga penyebarluasan praktik baik,” tegas Satiyo. (Her/Sekh)