Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

01/08/2017 BeritaBIDANG KEBUDAYAAN

Kegiatan Pembinaan Penghayat Kepercayaan

Terhadap Tuhan  Yang Maha Esa.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu Retno Suprobowati, SH. MM. M.Kn. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Tegal. Nara Sumber dari beberapa dinas terkait (Bambang Supriyono sekalu Kabid Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Jateng, K. Teja Sulaksana dari Padepokan Wulan Tumanggal (Trijaya), Kapten Inf. Radiyono dari Kodim 0712/Tegal, Agus Sunarjo, SH. dari Kantor Kesbang dan Linmas Kab. Tegal. Peserta kegiatan ini dari para penghayat kepercayaan yang ada di Kab. Tegal.

Penghayat kepercayaan merupakan salah satu modal sosial dan bukan agama tetapi kebudayaan yang lahir dan tumbuh dari leluhur bangsa Indonesia. Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah setiap orang yang mengakui dan meyakini nilai-nilai penghayatan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Keberadaan organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam perjalanan sejarah  perjuangan Indonesia telah memberikan  andil yang cukup besar  terutama dalam perumusan pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945, yang berbunyi :

(1)  Negara berdasar  atas Ketuhanan Yang Maha Esa

(2)  Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk  untuk memeluk  agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Sebagai implementasi pelaksanaan pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945 Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan  terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada satuan pendidikan yang memberikan   kebebasan bagi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa  untuk dilayani pendidikan kepercayaan.

Keberadaan organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang turut serta dalam perumusan pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945 selalumenggunakan Pancasila sebagai azas tunggal dalam berorganisasi.Namun dalam kehidupan yang berbhineka dalam wadah NKRI, kehidupan saling menghormati, memberikan teladan yang baik, saling asah, asih, asuh dengan prinsip memayu hayuning bawana masih dibutuhkan  dalam pembangunan  bangsa seutuhnya dan hendaknya terus ditingkatkan.

Oleh karena itu sebagai upaya untuk memberikan pelayanan dan perlindungan aktivitas masyarakat penghayat kepercayaan untuk membawa kemajuan dan peradapan bangsa yang lebih baik dan sejahtera,  pada hari ini, Kamis tanggal 27 Juli 2017 bertempat di Padepokan Wulan Tumanggal Desa Dukuhtengah Kec. Bojong Kab. Tegal diselenggarakan Kegiatan Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan  Yang Maha Esa.